atashi wa :*

Foto saya
Jakarta, Jakarta, Indonesia
ordinary people | 57 Vocational School | like Japanese | cat lovers | follow my twitter @yunitastyo i'm Yunita Sulistyowati, class of 3 UJP 2 and my NIS: 5092

Selasa, 31 Januari 2012

Kegiatan Pra-UKOM Produktif

UKOM Produktif udah didepan mata. tinggal dua minggu lagi buat anak UJP nyiapain segala keperluan mental dan bahan buat ngadepin UKOM itu.

Jum'at minggu lalu (27Jan'12) kita 3UJP1/2 udah pergi ke Museum Nasional (Museum Gajah) untuk persiapan UKOM (Pra UKOM) Sampe disana kita langsung dipisah antara ujp1 dan ujp1 untuk dibaa keliling museum sama 2 guide yg berbeda. disana kita dijelasin mulai dari sejarah, koleksi, semua isi benda yang ada didalam museum itu. sebelumnya kita udah bagi tugas untuk ngerekam apa aja yg udah dijelasin sama guide. itu untuk bahan kita UKOM. karna setengah anak dari masing-masing kelas bakal dapet bagian untuk guiding didalam museum nasional. dan setengahnya lagi guide di bus untuk bahan transfer in-out. dan ada 1 orang juga yg bakal dapet tugas untuk praktek simulasi transfer in-out dibandara-hotel. hhuuaaa mudah"an gw ga dapet bagian itu, hehehe -__-"

yaa, doa'in aja supaya semua anak kelas 3 SMK 57 Jakarta bisa lewatin semua ujian, UKOM, UP, US, UN dan finally LULUS 100%!!!!! :D

Cara Asyik Belajar Matematika :))

Dalam belajar matematika pasti kalian gampang bosan! Ini pelajaran apa sih? 


Kalian tau nggak manfaat belajar matematika? Banyak lho manfaatnya, antara lain:
1. Memudahkan kita memahami pelajaran lain, seperti :kimia dan ekonomi.
2. Memudahkan kita mencari pekerjaan.
3. Membuat kita menjadi lebih teliti.
4. Menjadikan kita lebih sabar.
After we do, dan mau menjadikan semua manfaat itu sebagai pedoman pasti kita langsung suka sama matematika.

Buat teman-teman yang susah nyantol sama pelajaran ini, aku banyak tips nih atau kalian semua supaya nggak bosan kalau disuruh belajar matematika.
  1. Cintailah guru matematika kalian, untuk awal perjumpaan buat kesan yang bagus. Jangan sampai nama kalian jelek di awal perjumpaan supaya kalian semangat.
  2. Selalu dengarkan kalau guru menerangkan. CO2 matematika itu beda dengan sejarah. Kalau mau ulangan sejarah pasti kalian ngehafalin, tapi kalau matematika  mau ngehafalin angka-angkanya, ya kalau yang keluar sama, tapi kalau beda??
  3. Banyaklah berlatih soal-soal atau aplikasi.
  4. Bayangin saja manfaat dari belajar matematika yang kedua. Pasti kalian semangat! Because kalau kita jujur sekolah langsung kerja. Kita kan bisa memanfaatkan ilmu matematika kita dalam bab "menghitung gaji"
nah, coba aja ini semua diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. mudah-mudahan nanti bisa keasah dengan sendirinya. jangan nyerah dulu ya?! :D kita pasti bisa!!!

sumber

Selasa, 24 Januari 2012

Bahasa Kucing

Seperti kita, anak kucing mempunyai bahasa tubuh sendiri untuk menunjukkan kepada sekelilingnya bagaimana perasaan mereka.
Ini beberapa contoh bagaimana Anda dapat menebak suasana hati anak kucing Anda.
  • Mendongakkan dan menggerakkan kepalanya ke belakang -- seseorang mendatanginya terlalu dekat.
  • Setengah matanya tertutup dan memutar sedikit telinganya ke samping -- anak kucing Anda sedang merasa nyaman dengan dirinya
  • Mengarahkan telinganya, memutarnya ke belakang, dan mengecilkan pupil matanya -- ini adalah peringatan. Anak kucing Anda sedang marah, jadi tinggalkan dia sejenak.
  • Pupil matanya membesar meskipun di cahaya terang -- anak kucing Anda terkejut.
  • Mengarahkan telinganya, dan membuka matanya lebar-lebar -- anak kucing Anda ingin bermain!
  • Mencondongkan telinganya ke belakang, menutup matanya dan sedikit menengok -- sedang mengajak berdamai. Anak kucing Anda memberitahu Anda bahwa dia tidak akan membahayakan Anda dan berharap dia mendapat perlakuan yang sama.
Tanda "bau-bauan" bagi anak kucing Anda
Anak kucing benar-benar merupakan binatang yang tergantung daerah yang didiaminya dan menggunakan tanda-tanda aromatik yang disebut pheromones untuk membantu membangun dan memelihara "milik" mereka.
Bau-bauan ini merupakan "tanda" yang penting untuk berkomunikasi dengan kucing lain dan dipancarkan oleh sejumlah kelenjar di sekujur tubuh anak kucing.
Anak kucing menikmati sentuhan tubuh untuk ketentraman dan kasih sayang. Jadi menggosokkan pipinya ke Anda menunjukkan tidak hanya berarti mengambil atau meninggalkan tanda bau-bauan, tetapi juga berarti membuat hubungan berdasarkan kontak fisik. 

tips merawat kucing kesayangan :3

Kucing kecil adalah makhluk yang sangat lucu, menyenangkan dan menggemaskan. Terus bagaimana ya cara merawat anak kucing,sebenarnya anak kucing sudah dirawat oleh induknya namun tetaplah kita membantu merawat anak kucing. kali ini saya akan memberikan tips bagaimana merawat kucing dengan baik. semoga bermanfaat bagi anda sekalian yang memilih kucing sebagai hewan peliharaan anda ^.^

Menyapih
Ibu kucing biasanya mulai menyapih anak kucing pada umur sekitar 4 minggu. Pada umur 8 minggu anak kucing mulai diberikan makanan padat. Anak kucing pada umur ini masih bisa di susui oleh ibu kucing, namun hal ini tidak menjadi kebutuhan nutrisi utama, hanya sekedar untuk membuat anak kucing merasa nyaman dekat dengan ibunya.
Biasanya anak kucing tidak boleh di pisahkan dari ibunya hingga mereka berumur setidaknya 8 minggu. Anak kucing yang di pisahkan dari ibu nya dalam usia yang telalu muda biasanya akan lebih manja dan rewel serta membutuhkan perhatian ekstra.

Susu
Jangan memberikan susu sapi karena dapat menimbulkan diare. Jika anda ingin memberikan susu untuk kucing anda, berikanlah susu yang memang khusus di formulasikan untuk kucing. Diare yang tidak berhenti lebih dari 24 jam memerlukan perhatian khusus dan jika perlu di bawa ke dokter hewan. 


Air
Sediakan air yang bersih dan segar setiap saat untuk kucing anda. Tempat minuman harus cukup rendah supaya kucing anda dapat meminum air dari tempatnya dengan mudah. Kucing biasanya senang bermain dengan air dan seringkali menarik-narik tempat minumnya sehingga airnya mudah tumpah, oleh karena itu pilihlah tempat minum yang cukup berat. Tempatkan tempat minum di tempat yang mudah di jangkau oleh kucing anda dan cukup jauh terpisah dari toilet mereka.

Makanan
Anda dapat memberikan makanan kering atau makanan kaleng bagi kucing anda, atau bahkan keduanya. Pastikan untuk memilih makanan yang khusus di formulakan untuk kucing. Anak kucing membutuhakan nutrisi yang berbeda dengan kucing dewasa, oleh karena itu pilihlah makanan yang memiliki nutrisi lengkap untuk pertumbuhan mereka. Anda dapat menemukan makanan tersebut di pet shop. Baca dan ikuti instruksi yang tertera pada kemasan makanan kucing dengan teliti, jika terdapat tanda “ COMPLETE” berarti makanan tersebut mengandung semua kebutuhan nutrisi kucing untuk tetap sehat. Jika terdapat tanda “ COMPLEMENTARY” berarti makanan tersebut membutuhkan kombinasi makanan lain untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi kucing.
Anak kucing berumur 8-12 minggu memerlukan makanan 4x dalam sehari, 3-6 bulan 3x dalam sehari, dan anak kucing diatas 6 bulan 2x sehari. Anda juga dapat memberikan makanan kering yang dapat di simpan untuk jangka waktu lama, namun jangan lupa untuk sesekali menggantinya dengan makanan basah agar kucing anda tidak menjadi bosan.

Hangat
Anak kucing harus terus berada dalam keadaan hangat, namun sayangnya tubuh mereka terlalu kecil untuk dapat mempertahankan suhu tubuh mereka. Itulah sebabnya mengapa mereka senang berpelukan satu sama lain. Anak kucing yang berumur kurang dari 10 minggu memerlukan tempat yang hangat, berikanlah sinar lampu yang dapat menghangatkan tubuh mereka atau beri mereka selimut yang cukup tebal sebagai tempat tidur.

Litter Tray
Anda akan membutuhkan litter tray plastik yang dapat di isi dengan pasir, atau pasir kucing yang tersedia di pet shop. Tanah dari kebun sebaiknya tidak di gunakan untuk litter tray terutama untuk kucing yang belum di vaksin karena di khawatirkan dapat membawa penyakit dari kucing lain yang menjadikan tanah tersebut sebagai toilet. Litter tray sebaiknya di beri alas Koran untuk menghindari tumpahnya pasir selama kucing menggali, atau jika ada gunakan litter tray yang jauh lebih besar.

Letakkan litter tray di pojokan yang sepi dan dapat di akses dengan mudah sehingga kucing anda tidak akan terganggu. Pastikan litter tray tidak berada dekat dengan tempat makan dan minum. Kucing biasanya segan untuk memakai litter tray jika terlalu dekat dengan tempat makan dan minum mereka.
Jangan lupa untuk sering membersihkan dan mengganti pasir di litter tray secara regular supaya kucing anda dapat terus menggunakannya dengan nyaman karena kebanyakan kucing tidak akan mau untuk terus memakai litter tray nya jika sudah mulai mencium

 

the GazettE - Pledge


ini adalah salah satu lagu favorite saya dari band the Gazette, yang waktu itu informasinya saya post sebelumnya.
lagunya dalem banget. mau cerita tapi ga tau mulai dari mana.
silahkan dilihat saja videonya langsung ya,,,


Selasa, 10 Januari 2012

CRISPY TEMPURA - RECIPE

 
Ingredients 
2 zucchinis
4 small red or brown onions
1 red capsicum
125 g(41⁄2 oz) snow peas
125 g(41⁄2 oz) baby corn
vegetable oil, for deep-frying
125 g(41⁄2 oz) cornflour
75 g(3 oz) plain flour
4 teaspoons baking powder
1 teaspoon mustard powder
2 teaspoons semolina
1 teaspoon salt
  1. Cut zucchinis into 1 cm(1⁄2 inch) slices. Peel and quarter onions. De-seed and slice capsicum into 2.5 cm(1 inch) pieces. Leave snow peas and corn whole. Drain vegetables on paper towel to absorb the moisture.
  2. In a pan or wok, preheat oil for deep-frying to 190ºC(375ºF). In a bowl, sift together cornflour, flour, baking powder, mustard powder, semolina and salt. Beat in 300–450ml(1⁄2–3⁄4 pint) iced water, to make a thick batter.
  3. Dip vegetable pieces in batter until evenly coated. Deep-fry in preheated oil for 4–5 minutes, until crisp and golden. Drain on paper towel. Serve.
Did you know?Semolina is a useful source of protein and the mineral manganese, which is particularly important in forming strong and healthy bones.

Cook’s tip
The oil is the correct temperature for deep-frying when a cube of white bread takes 1 minute to turn brown. Be careful as the hot oil may spit.

Variation
Use different vegetables such as broccoli or yellow capsicum for variety. As a more filling starter, include deep-fried boiled potatoes as well.

Serving tip
Serve as a starter accompanied with soy sauce. Alternatively, as a main meal, serve with grilled fish in a herby tomato sauce. Purchase packaged food, fish, meat and drinks. Vegetables and fruit are normally purchased from a dedicated shop.

GEISHA

Geisha (芸者 "person of the arts") are traditional Japanese artist-entertainers. The word Geiko is also used to describe such persons. Geisha were very common in the 18th and 19th centuries, and are still in existence today, although their numbers are dwindling. "Geisha," pronounced /ˈgeɪ ʃa/ ("gay-sha") is the most familiar term to English speakers, and the most commonly used within Japan as well, but in the Kansai region the terms geigi and, for apprentice geisha, "Maiko" have also been used since the Meiji Restoration. The term maiko is only used in Kyoto districts. The English pronunciation ˈgi ʃa ("gee-sha") or the phrase "geisha girl," common during the American occupation of Japan, carry connotations of prostitution, as some young women, desperate for money and calling themselves "geisha," sold themselves to American troops.
The geisha tradition evolved from the taikomochi or hōkan, similar to court jesters. The first geisha were all male; as women began to take the role they were known as onna geisha (女芸者), or "woman artist (female form)." Geisha today are exclusively female, aside from the Taikomochi. Taikomochi are exceedingly rare. Only three are currently registered in Japan. They tend to be far more bawdy than geisha. Other public figures who contributed to the creation of the modern geisha were Oiran, or courtesans, and Odoriko, dancing girls. The Odoriko in particular influenced geisha to include dance as part of their artistic repertoire.

 Geisha were traditionally trained from young childhood. Geisha houses often bought young girls from poor families, and took responsibility for raising and training them. During their childhood, apprentice geisha worked first as maids, then as assistants to the house's senior geisha as part of their training and to contribute to the costs of their upkeep and education. This long-held tradition of training still exists in Japan, where a student lives at the home of a master of some art, starting out doing general housework and observing and assisting the master, and eventually moving up to become a master in her own right (see also irezumi). This training often lasts for many years.

The course of study traditionally starts from a young age and encompasses a wide variety of arts, including Japanese musical instruments (particularly the shamisen) and traditional forms of singing, traditional dance, tea ceremony, flower arranging (ikebana), poetry and literature. By watching and assisting senior geisha, they became skilled in the complex traditions surrounding selecting, matching, and wearing precious kimono, and in various games and the art of conversation, and also in dealing with clients.

Once a woman became an apprentice geisha (a maiko) she would begin to accompany senior geisha to the tea houses, parties and banquets that constitute a geisha's work environment. To some extent, this traditional method of training persists, though it is of necessity foreshortened. Modern geisha are no longer bought by or brought into geisha houses as children. Becoming a geisha is now entirely voluntary. Most geisha now begin their training in their late teens.